Revolusi teknologi yang pesat semakin mendorong otomatisasi di berbagai perusahaan. Menurut laporan Global Talent Trends 2024, sekitar 80% pekerjaan saat ini telah diambil alih oleh mesin dan kecerdasan buatan (AI). Laporan Future of Jobs 2023 dari World Economic Forum memprediksi bahwa 83 juta pekerjaan akan hilang, sementara 69 juta pekerjaan baru akan muncul dalam lima tahun ke depan.
Studi dari World Economic Forum juga menunjukkan bahwa sekitar 60% pekerja kantoran merasa bahwa otomatisasi AI dapat mempengaruhi prospek karier mereka dan menurunkan moral kerja. Oleh karena itu, banyak perusahaan sedang mencari cara untuk mengintegrasikan AI dengan pendekatan yang lebih manusiawi. Salah satunya adalah dengan membuka peluang bagi tenaga kerja untuk mengembangkan keterampilan lunak yang relevan dengan perkembangan teknologi hingga tahun 2030.
Topik ini dibahas dalam acara Open House yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina (UPER) di Banua Patra, Balikpapan (2/7). Gega Tri Agastya Utama, HR Manager di Louis Dreyfus Company, menyatakan bahwa perusahaan kini mencari individu yang tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga kemampuan untuk berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik.
“Perusahaan saat ini membutuhkan kandidat yang dapat mengikuti perkembangan teknologi yang sangat cepat. Selain keterampilan teknis, soft skill seperti kepemimpinan, pengelolaan konflik, dan kreativitas semakin dicari karena membantu perusahaan dalam memanfaatkan teknologi baru secara efektif, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan inovatif,” kata Gega.
Dalam acara Open House bertajuk ‘Pilih Kuliah Tepat, Pilihan Karir Hebat’, UPER bekerja sama dengan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, mengajak peserta yang terdiri dari siswa SMA di seluruh Balikpapan untuk memahami kebutuhan lapangan pekerjaan di masa depan dan memilih jurusan kuliah yang sesuai untuk membangun karier yang sukses.
Nugrahani Indra Suwarto, Manajer Human Capital Pertamina Kilang Internasional RU V Balikpapan, menekankan bahwa generasi muda saat ini adalah aset bangsa di masa depan.
“Dengan tumbuh di lingkungan Pertamina, kehadiran Universitas Pertamina diharapkan dapat mencetak lulusan yang berintegritas, mampu berpikir kritis, memiliki adaptasi yang tinggi terhadap perubahan zaman, serta berkarakter baik. Sehingga nantinya dapat berkontribusi sebagai Perwira Pertamina yang bermoral AKHLAK, dan memberikan sumbangsih nyata bagi perusahaan, lingkungan, bangsa, dan negara,” ujar Indra.
Menurut Gega, generasi muda perlu memanfaatkan teknologi dengan pengetahuan diri agar dapat bersaing di dunia kerja yang semakin otomatis dan berbasis teknologi.
“Keterampilan manajemen teknologi menjadi hal yang paling dibutuhkan saat ini. Ini adalah kolaborasi antara keterampilan manusia dan kemampuan mesin atau AI. Bidang-bidang seperti analis big data, keamanan siber, insinyur energi terbarukan, spesialis keberlanjutan, dan manajemen platform digital dan aplikasi akan menjadi karier yang banyak dicari,” tambah Gega.
Melalui kolaborasi dengan Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan, UPER mendukung kesempatan magang industri, riset kolaborasi, hingga sumber talent pool untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
“Universitas Pertamina sebagai kampus teknologi dan bisnis yang berorientasi energi, menyiapkan program studi dan kurikulum yang menjawab kebutuhan masyarakat. Kami merancang pembelajaran yang sesuai dengan tren saat ini dan masa depan, dengan peminatan pada program studi seperti Geofisika Artificial Intelligence, Automasi dan Internet of Things, Bioteknologi, dan lainnya. Sehingga lulusan siap dengan keterampilan kerja yang diperoleh selama kuliah melalui kuliah lapangan, kerja praktik, riset kolaborasi dengan praktisi industri, dan bimbingan karier,” jelas Prof. Wawan Gunawan A. Kadir MS., Rektor Universitas Pertamina.
Saat ini, UPER telah menyediakan program Lulusan Merah Putih sebagai wujud dari zero unemployment. Program ini membentuk talent pool bagi alumni UPER yang akan dibimbing dan dilatih oleh para praktisi industri untuk mempersiapkan karier. Sebanyak 45 lulusan terbaik akan berkesempatan berkarier di Pertamina Grup dan mitra lainnya.